04 March 2011

bagi2 tulisan bagus :)

Purnamawati
to sehat@yahoogroups.com
date Fri, Mar 23, 2007 at 10:48 AM
subject [sehat] Bunga Rampai 68A


Jakarta 23 Maret 2007

Selamat pagi .... Wah jum'at ... horee dan untuk pertama kalinya sejak januari ... week end ini ada di rumah hehehe ... biasanya kan ngiderrrr terus hehehe
Maaf ya baru sekarang bikin BR lagi hehehe ... biasa ... tenaga gak nututi, seandainya sehari 36 jam ... hehehe mungkin (mungkin lho) bisa sering2 bikin BR.
Sebetulnya sudah beberapa minggu terakhir ini saya tergelitik untuk membuat BR dll antara lain karena banyaknya isu prinsipil yang seyogyanya dikuasai SP.

Sebelum mulai, saya mau laporan singkat dulu ya.
Alhamdulillah,
1. Pesat 6 Jakarta dan Solo sudah selesai
Luarr biasa
2. Booster Pesat bandung (des), Booster pesat Surabaya (jan), Booster pesat Batam (maret) sudah berhasil terlaksana berkat perjuangan para SP sekalian.
Hormat saya dan terimakasih saya yang tak terhingga pada panitia dan peserta ...
Patty dkk, puji dkk, liza dkk ... deepest gratitude from the very bottom of my heart .. GBU ...

Ok .. kembali ke BR .... Ada beberapa isu yang saya anggap perlu bolak balik kita renungkan

1. KAPAN HARUS KE DOKTER
Suatu hari, seorang DSA senior ngobrol sama suster di sebuah klinik "gimana pasien? kayaknya berkurang ya"
Suster: "iya nih dok"
Dokter: "tapi gak cuma disini aja kok. di RS... H (D...) juga ... pasien sekarang kayaknya dah pada pinter ... gak gampangan ke dokter"
Susternya cerita sama saya ... mesem aja saya .. semoga .. amiin
Tahukah kalian, kelihatannya sepele mungkin di mata kalian, wong uang gak masalah, wong diganti kantor/asuransi, wong panik, dst dst sejuta alsan lain ...
tetapi ... tahukah kalian, apabila semakin banyak SP yang bijak dan cerdas, at least pasien akan berkurang 50% ... (apalagi kalau ditambah dengan pasien yang imunisasinya di dokter umum atau bidan) ... bisa2 DSA bener hanya menangani 30% dari jumlah pasien sekarang sehingga ... kalau pasien gak mbludak ... kan kualitas layanan bisa lebih baik, komunikasi bisa lebih mantap
Buat apa sih ke dokter tapi gak bisa komunikasi seperti yg belakangan banyak di share di milis

2. KEJELASAN DIAGNOSIS
banyak sekali email menceritakan ... "akhirnya" ke dokter ... dikasih obat (nah ada yang obatnya jelas ada yg sepotong-sepotong dengan alasan gak bisa baca tulisan dokter) ....obatnya belum ditebus. Perlu gak?"
Ada dua hal yang perlu kita kritisi
1. jumping!
Maksudnya?
mind set kita (sadar atau tak sadar) .. sakit means butuh obat. Padahal ... kan tergantung sakitnya
Bukan anti obat, bukan anti antibiotik, tapi mari kita tangani sesuai guideline nya, sesuai EBMnya
Kalau guideline nya gak nyebut obat ... ya berarti solusinya bukan di obat. Di lain sisi, bagaimana kita bisa menangani gangguan kesehatan secara rasional kalau kita gak tahu diagnosisnya ... gak pernah dibaca guidelinenya ...

2. Diagnosis
Tidak sedikit email yang langsung jumping ke obat tanpa menyebutkan diagnosisnya. Nah, seharusnya kita lebih bijak dan cerdas ya di masa mendatang.
Tanya dulu dong diagnosisnya apa, tanya dulu dong tujuan terapi nya apa (objective of the treatment), tanya dulu dong apa pilihan terapinya (terapi ada 5 bentuk ... pemberian obat hanya salah satu bentuk terapi)

Tak sedikit juga email yang mencantumkan diagnosis tetapi dengan bahasa tak jelas
Misalnya: ususnya luka ... ini kan misleading banget
coba kalau kita mau browsing, apa key wordsnya untuk usus luka
Atau ... gangguan pencernaan ... (padahal anaknya gak diare kronis)
Atau ... gejala maag
dst dst
Nah, ketika ke dokter dinyatakan sakit A atau B atau C ... tanyakan istilah medisnya (kalau susah di telinga kita, minta ditulis) .. jadi kita bisa cari informasi menyeluruh dan obyektif

3. TERAPI
Mari kita bolak balik mengingatkan diri sendiri bahwa ada 5 bentuk terapi sesuai panduan WHO
1. Advice and information
2. Non drug therapy
3. Drug therapy
4. Referral (dirujuk)
5. Kombinasi

Jadi, jangan memvonis bahwa sakit = obat
Kedua, kalau diberi resep obat, masih banyak yang ditebus tapi belum diberikan
Kelihatannya sepele (wong uangnya dari asuransi/kantor) ... tapi tahukah kalian bahwa dengan penebusan resep itu ... kalian tak membantu iklim layanan kesehatan untuk menjadi lebih rasional wong pemasukan jalan terus ...
Ketika kalian tak membeli obatnya ... maka ... pemasukan bisa berkurang (siapa tahu berkurangnya 50%) .. ini kan membuat banyak pihak merenung .."Oh ternyata masyarakat Indonesia sudah semakin bijak. Berarti, pola layanan kesehatan juga mesti di tata ulang"

4. RESEP
Ada dua hal yang mengganjel buat saya

1. Saya belum melihat kalian menanyakan baris per baris obat yang diberikan oleh dokter
Kalau kalian lakukan itu .. hitung2an bodo, 10% saja parents menanyakan itu .. dokter pun lantas berpikir ... "buat apa ya kasih resep panjang2 .. malah buang waktu ditanya macem2"

2. Masih sedikit dari kalian yang minta apotek menulis ulang resep dengan huruf cetak
Coba deh ... jadi kan jelas buat kalian obatnya apa, bisa browsing.
Selain itu, ini maknanya dalem lho
TRANSPARANSI ... kan salah satu ciri layanan kesehatan yang rasional bukan hanya etis dan kompeten tetapi juga transparan, accountable, dapat diukur

5. BE SMARTER BE HEALTHIER
Suatu hari di seminar vaksin ... saat makan siang .. pembicara utama ngobrol dengan seorang DSA
"Pasien sekarang pinter-pinter lho... dateng tuh bawa artikel ... apalagi soal antibiotik" ...

Minggu lalu ada seminar peningkatan pengetahuan berkala buat para dokter. salah satu topik ... EBM ... pembicaranya bilang: "salah satu alasan mengapa kita (dokter) harus belajar EBM adalah karena pasien2 kita sekarang semakin cerdas ... datang bawa artikel ... kan kita mesti bisa nenarngin dan mesti bisa jawab" ...

Salah satu meeting dokter anak .. salah satu peserta bilang: "kita harus menulis tetang pentingnya komunikasi pasien dengan dokter serta menulis pentingnya informed consent"

Salah satu komentar di rapat imunisasi para dokter:
"jadi kita nih mesti gimana? Kan gak enak kalau pasiennya lebih pinter dari kita. Dah baca artikel dah bisa diskusi sama kita?! ... Kasih panduan dong"

Salah satu inti dari konsep EBM adalah melibatkan pasien secara aktif dalam pengambilan keputusan
Kedua, menghargai keinginan/aspirasi pasien

Nah .. hayooo baca dan belajar
hayo buka arsip milis (banyak tanya UHT pagi ini padahal kan UHT dah seriiing banget dibahas)

Biasakan print artikelnya dan bawa ke dokter
diskusikan bagian-bagian yang tak kalian pahami

ok sementara segini dulu yaaa
jangan lupa di arsip ya resep2nya
di fotokopi dong please ... (selain yang ditulis ulang apotekernya, aslinya juga difotokopi ya)

Have a nice week end
selamat jumpa di pesat 7
selamat jumpa di famgath

wati

tentang GE dan dehidrasi

pentiiiing dicatat!
a reminder to myself, jangan sampe karena ketidakmauan kita bersusah2 belajar demi anak, anak jd kena getahnya :(
emang sih harusnya dokter/tenaga medis jg jangan asal, tp kan kata 'tetangga', mulailah dari diri sendiri :) dan kata dokter wati, it takes two to tango (dalam hal ini tenaga medis dan konsumen medis/pasien) ;)


note:
GE = gastroentritis alias diare/muntaber
ORS = Oral Rehydration Solution. sepert oralit, pedialyte, dll.
NGT = nasogastric tube (insertion), memasukkan selang dr hidung ke lambung buat memasukkan makanan/minuman


*****************************************
from purnamawati.spak@cbn.net.id
to "sehat@yahoogroups.com"
date Thu, Mar 3, 2011 at 7:45 PM
subject Re: [sehat] Ironis: kehilangan jari kelingking cuma krn batpil


Maaf
Boleh nimbrung sedikit
Fokus pada GE nya

Kalau GE dehidrasi ringan: asi, fluid lain, oralit

Kalau GE dehidrasi sedang: asi, fluid lain, ORS, observasi ketat
Kalau muntah2 terus, ORS dan ASI nya diberikan melalui NGT

Kalau GE dehidrasi berat: asi, oralit, infus RL (ringer lactat) ....bukan NaCl

Kalau GE dehidrasi berat dan napas cepat dalam: infus RL, asi oralit terus, periksa analisis gas darah
Kalau analisis gas darahnya ada asidosis metabolik, HARUS ditambah dg koreksi BicNat (natrium bikarbonat)

Semua bayi dan anak yang dipasang infus, dirawat secara high care.
Ditangani perawat khusus.


Ketika anak, bayi, balita butuh infus, idealnya:

1. Cairan diberikan dg mempergunakan alat yg disebut dg infusion pump.
Alat ini utk "memastikan" tetesan cairan infusnya tepat. Tidak terlalu cepat, dan tdk terlalu lambat.

Alat ini juga akan memberitahu ketika tempat infus bengkak. Sehingga bisa dilakukan perbaikan

2. Pengawasan ketat oleh perawat
Nah, ini yg sulit krn tenaga perawat di RS sangat terbatas, apalagi di malam hari. Satu lantai perawat hannya 3 - 5 orang. Jadi please jangan salahkan perawatnya

Notes: Chichi
Kok diinfus sampai 5 hari?
Kalau baca guideline GE akut WHO, infus hanya sampai dehidrasi berat teratasi. Paling 1 hari

Wati
Patient Safety, first